A.
Pengertian Simbolis
Kata
simbol berasal dari
yunani yaitu symbolos yang berarti
tanda atau ciri yang memberitahukan sesuatu kepada seseorang (Herususanto,
1984: 4). Menurut Cassirer (dalam Bahari, 2008: 105), menegaskan
bahwa manusia itu tidak pernah melihat, menemukan, dan mengenal dunia secara
langsung kecuali melalui berbagai symbol. Dalam kamus besar bahasa Indonesia
Poerwadarminta (1976: 568) menjelaskan
bahwa simbol dapat berarti tanda, lukisan, perkataan, lencana dan sebagainya.
Senada dengan pendapat sebelumnya, Saussure (dalam Susanto, 2011: 364) menjelaskan
bahwa simbol adalah suatu bentuk tanda yang semu natural yang tidak sepenuhnya
arbiter (terbentuk begitu saja) atau
termotivasi.
Bagi Peirce (dalam Susanto, 2011: 364) simbol adalah sebuah bentuk
tanda yang berdasarkan pada konvensi
dan dapat masuk dalam kategori yang ikonik, indeksikal atau simbolis, semua
dapat terjadi pada saat yang sama. Dengan kata lain satu aspek dari tanda tidak
menghindari aspek-aspek yang lainnya. Pendapat dari Sailan (1998: 11) simbol
dapat berarti suatu tanda atau lambang, tanda menyatakan sesuatu hal kepada
orang lain yang melihat atau mendengar.
Sedangkan menurut Soebadio (1977: 236) dijelaskan bahwa :
“Simbol dapat diartikan dengan lambang, dalam hal ini
symbol sebagai tanda pengenal yang tetap (menyatakan sifat, keadaan dan
sebagainya), misal warna putih sebagai warna kesucian, gambar padi sebagai
kemakmuran, selain itu juga lambang sebagai isyarat, tanda, alamat, bendera sebagai
lambang kemerdekaan , bunga sebagai lambang percintaan, cincin lambang
pertunangan dan perkawinan”.
Pada
kenyataannya, budaya masyarakat
terdiri dari gagasan-gagasan, simbol-simbol dan nilai- nilai sebagai hasil
karya dan perilaku manusia, sehingga dikatakan bahwa manusia adalah mahkluk yang bersimbol.
Seperti yang dikemukakan oleh Ernst Cassier (dalam Bahari, 2008: 105)
menyebutkan bahwa manusia adalah hewan yang bersimbol (animal symbolicum), manusia itu tak pernah melihat, menemukan, dan
mengenal dunia secara langsung kecuali melalui berbagai simbol.
Manusia
berfikir, berperasaan dan bersikap dengan ungkapan-ungkapan yang simbolis, sebagai
ciri yang membedakan antara manusia dengan mahluk yang lain. Rohidi (Dalam Bahari, 2008:
105) menyebutkan bahwa setiap hal yang dilihat dan dialami manusia diolah
menjadi serangkaian simbol yang
dimengerti oleh manusia.
Dari
berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manusia tidak terlepas dari simbol-simbol,
karena sesuatu yang dilakukan dan diciptakan manusia merupakan simbol bagi
dirinya maupun orang lain. Di dalam simbol, termasuk simbol ekspresif tersimpan
berbagai makna antara lain berupa berbagai gagasan, abstraksi, pendirian,
pertimbangan, hasrat, kepercayaan, serta pengalaman tertentu yang biasa
dipahami; dalam kesenian lebih tepat lagi dapat dihayati secara bersama. Simbol
mencerminkan kebudayaan masyarakat pada umumnya, baik dalam hal tingkah laku
maupun pengetahuan.
0 Komentar untuk "Pengertian Simbolis"